ACEH TIMUR — Sangat disayangkan, beberapa putra daerah Aceh Timur yang menjadi atlit kebanggaan malah membela daerah lain, Jumat (28/06/2024).
Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XVII Tahun 2024 seharusnya menjadi ajang bagi pelajar dan atlet di daerah untuk menunjukkan skill dan bakat putra daerah.
Tidak terkecuali di Aceh Timur yang menjadi Tuan Rumah POPDA ke XVII. Namun beribu sayang dikabarkan ada berapa Atlet yang membela kabupaten/kota lain.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Aceh Timur, Syahril S.STP. MAP mengatakan ada oknum-oknum dari kalangan pelatih dan cabang olahraga (cabor) yang tidak menjalankan tugas secara profesional dan memiliki kepentingan pribadi.
“Iya menurut pandangan kami memang terjadi hal-hal tersebut, kemungkinan dalam proses seleksi atlet oleh pelatih dan pengurus dilakukan tidak profesional sehingga imbasnya atlet yang memang berprestasi dan mumpuni beralih membela kandang lawan,” Kata Kadisparpora Aceh Timur. dalam acara Diskusi Publik yang membahas Persiapan Aceh Timur dalam menyambut POPDA XVII dan PON Aceh-Sumut 2024 di sebuah cafe di Idi Rayeuk.
Dirinya menerangkan proses seleksi merupakan ranah kepelatihan dan cabang olahraga sehingga pihaknya tidak bisa bertindak.
” Kami tidak bisa berbuat banyak, bagi saya selama di Aceh tidak menjadi masalah, cuma alangkah baiknya atlet dari Aceh Timur bermain juga di kandang sendiri. Kembali lagi bagaimana proses awal diseleksi yang dilakukan non-profesional dan lebih mementingkan kepentingan tersendiri,” Terang Syahril.
Dirinya melanjutkan kekisruhan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh Timur beberapa waktu lalu berdampak besar bagi olahraga Aceh Timur.
“Itu hal lumrah bagi organisasi olahraga dan organisasi lain seperti pemuda, dan masyarakat, menurut saya pribadi. Masalah KONI ini alangkah baiknya memang diselesaikan secara kekeluargaan dan ke depan setiap permasalahan bisa diselesaikan dengan Musyawarah sehingga tidak berdampak pada Olahraga kita” Pungkas Syahril. (Basri)