Acehasia.com | Banda Aceh – Salah satu ajaran mulia dalam Islam adalah anjuran untuk menyebarkan kebaikan dalam bentuk yang paling sederhana sekalipun. Hadis Rasulullah ﷺ berikut ini menggambarkan dengan indah bahwa Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kasih sayang dan kemanusiaan:
ﺗَﺒَﺴُّﻤُﻚَ ﻓِﻲ ﻭَﺟْﻪِ ﺃَﺧِﻴْﻚَ ﻟَﻚَ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ
“Tabassumuka fī wajhi akhīka laka ṣadaqah.”
Artinya: “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.”
(HR. Tirmidzi, dinilai hasan oleh Al-Albani)
Kandungan Makna Hadis
Hadis ini mengandung pesan moral yang sangat kuat dan menyentuh. Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa senyum bukan hanya bentuk keramahan atau adab sosial, tetapi memiliki nilai ibadah dan ganjaran. Dalam Islam, konsep sedekah sangat luas, tidak terbatas pada materi atau harta benda. Bahkan tindakan kecil yang menunjukkan akhlak baik pun bisa menjadi sedekah, seperti memberi nasihat, membantu orang lain, hingga tersenyum dengan tulus.
Dengan senyum, kita menyebarkan energi positif, mempererat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim), serta menciptakan suasana yang harmonis. Hal ini sejalan dengan misi Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin).
Relevansi dalam Kehidupan Sehari-hari
Di tengah kesibukan dan tekanan hidup zaman modern, wajah yang ramah dan senyum yang tulus bisa menjadi pelipur lara bagi sesama. Senyum adalah bahasa universal yang mudah dipahami oleh siapa pun tanpa perlu diterjemahkan.
Contoh implementasi hadis ini dalam kehidupan misalnya saja dalam keluarga, Senyum kepada orang tua, saudara, dan anak bisa mempererat ikatan emosional.
Di lingkungan kerja atau sekolah, senyum kepada rekan atau teman belajar menciptakan suasana yang nyaman dan mendukung produktivitas.
Kepada orang asing, senyum kepada orang yang tidak dikenal bisa menjadi awal dari interaksi sosial yang positif.
Keutamaan dan Hikmah
Menghilangkan rasa benci dan permusuhan – Senyum dapat mencairkan suasana tegang dan mengurangi kesalahpahaman.
Menumbuhkan cinta dan kasih sayang – Orang yang murah senyum akan lebih disukai dan dihormati.
Menjadi ladang pahala – Meski tampak sederhana, senyum yang diniatkan karena Allah akan bernilai ibadah.
Hadis tentang senyum mengajarkan bahwa kebaikan tidak selalu harus besar dan berat. Sebuah senyum ikhlas yang kita berikan bisa menjadi amal jariyah dan bentuk ibadah. Mari kita jadikan senyum sebagai kebiasaan, bukan hanya karena ingin disukai, tetapi karena kita ingin menebar kebaikan dan menjalankan sunnah Rasulullah ﷺ.
“Senyumlah, karena itu sedekah.”
Penulis: Nisa Maqfirah Jurusan Pascasarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Ar-Raniry