Karakter adalah sebuah kebiasaan yang ada pada setiap individu. Karakter seseorang ini terbentuk melalui faktor gen, keluarga dan lingkungan. Namun faktor keluarga lebih mendominasi dari ketiga faktor lainnya. Karakter tidak terbentuk secara otomatis pada individu.
Aristoteles meyakini bahwa individu tidak lahir dengan kemampuan untuk mengerti dan menerapkan standar-standar moral. Dibutuhkan pelatihan yang berkesinambungan agar individu dapat menampakkan kebaikan moral. Anak adalah manusia yang memiliki akal namun masih belum memiliki kemampuan dalam berpikir dan berprilaku, sehingga dibutuhkan pelatihan yang dapat diraih dengan sosok orang tua. Tentunya semua orang tua ingin yang terbaik untuk anak-anak mereka di masa kini maupun di masa yang akan datang.
Orang tua diperlukan untuk membimbing dan mendidik karena orang tua merupakan guru pertama bagi anak. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa orang tua adalah sosok yang pertama dilihat si kecil, maka dari itu sosok orang tua haruslah menjadi panutan yang baik karena orang tua akan menjadi orang yang ditiru dan diperhatikan oleh anak di masa kehidupannya.
Masih banyak orang tua yang belum mengerti cara membimbing anak mereka dan kurang menyadari sifat serta tingkah laku anak mereka sendiri. Seorang anak akan memiliki karakter yang jujur, religious, toleransi dan sebagainya tergantung dari pola asuh yang diterapkan. Orang tua harus memiliki pola asuh yang sehat dalam mendidik anak. Pola asuh sehat yaitu pola asuh anak yang dapat mendukung fisik, emosional, sosial dan perkembangan kecerdasan anak dimulai dari bayi hingga dewasa . Pola asuh ini sering disebut juga dengan parenting, dimaa parenting sendiri adalah membimbing anak dengan penuh kasih sayang.
Orang tua dapat membimbing individu dalam penanaman karakter yang bisa dimulai sejak dini. Masa-masa itu sering disebut dengan “golden age” dikarenakan perkembangan kecerdasan anak cenderung dominan pada usia 0-8 tahun.
Dalam kajian neurosains disebutkan bahwa setiap anak yang baru lahir, mengalami perkembangan sel syaraf pada otak mencapai 25%. Hingga sampai di usia 4 tahun, mengalami perkembangan 50% dan sampai di usia 8 tahun, mencapai hingga 80%. Selebihnya berkembang hingga usia 18 tahun (Mulyasa,2012:2).
Parenting sangatlah penting untuk membentuk karakter pada anak. Dapat kita lihat, sekarang banyak sekali anak yang malas, tidak memiliki kreatifitas, tidak peduli sosial bahkan berani untuk melakukan hal kriminal seperti mencuri. Kenalakan anak sering membuat orang tua marah dan menyalahkan anaknya tanpa mengetahui bahwa kenakalan tersebut disebabkan oleh parenting yang masih belum tepat.
Salah satu kasus yang dapat kita amati sekarang merupakan salah satu hal yang menyebabkan kurangnya karakter sehat pada anak, dimana orang tua memberikan handphone agar anak tidak menangis atau mengganggu orang tua. Tanpa disadari, hal tersebut malah membuat anak memiliki karakter yang tidak sesuai moral, mudah melawan, dan hal negatif lainnya.
Agar anak memiliki karakter sehat, orang tua harus memahami bagaimana parenting yang baik dan dapat diterapkan pada anak. Orang tua harus dapat memahami anak-anak mereka dan tidak memberi perlakuan yang berbeda antara anak pertama, tengah, maupun anak terakhir. Sekaligus membimbing anak dengan memberikan pengajaran dan pengetahuan atas tindakan yang baik ataupun buruk.
Komunikasi orang tua dan anak, baik dalam bertukar pendapat, memberi arahan, membagi emosi dan dapat menjadi teman yang menyenangkan bagi si kecil dapat membuat anak menanamkan kepercayaan dalam lingkungan mereka. Parenting juga memiliki unsur-unsur yang berbeda berdasarkan perkembangan anak, agar orang tua dapat mempersiapkan diri dalam mengasah motorik dan sensorik anak yang bertujuan untuk meningkatkan dan melatih kecerdasan otak anak.
Selain itu, parenting juga dapat mengajarkan disiplin tanpa kekerasan. Dalam memberi aturan, ada baiknya disertakan alasan agar anak mengerti tujuan dari aturan tersebut. Dalam pendisiplinan anak, orang tua tidak boleh terlalu memanjakan sekaligus tidak diperbolehkan terlalu keras.
Dengan parenting yang tepat, anak dapat memiliki kecerdasan kognitif, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial dan karakter yang tentunya didambakan oleh para orang tua. Anak dapat disiplin, bertanggung jawab, mandiri, kreatif dan hal positif lainnya dikarenakan karakter yang telah dibangun dengan parenting sehat yang sederhana sejak kecil.
Penulis : Salsabila Yumna, Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Kedokteran, USK