Banda Aceh– Ajang Seni Rapa’i Tuha Tahun 2022, yang berlangsung di Taman Budaya Banda Aceh berlangsung meriah. Para seniman Rapa’i Tuha sangat antusias mengikuti ajang tersebut, 7 Maret 2022.
Kepala UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh, Azhadi Akbar, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebelum pandemi, berencana mengangkat Rapa’i Tuha menjadi alat perkusi standar internasional, karena pandemi wacana tersebut tertunda.
“Makanya kita mulai lagi dari hal yang paling kecil, dengan cara pendekatan dihabitatnya rapa’i tuha. Untuk rapai tuha ini, pelakunya masih aktif hingga sekarang di Aceh, jadi ini menjadi titik awal kita bergerak,” katanya.
Azhadi Akbar, menyebutkan, acara ini menjadi indikator untuk menggerakkan kembali kebudayaan Aceh, antusias peserta menandakan ada harapan besar yang akan bangkit kembali ajang seni Rapa’i Tuha.
“Untuk itu nanti kita akan bangun dan alokasikan anggaran dan ditingkatkan dalam bentuk festival, dan diikutkan lagi dalam partisipasi internasional,” jelas Azhadi.
“Sistemnya diplomasi budaya, yaitu antar masyarakat seni budaya itu sendiri. Nah, hari ini target kita ke depan, industri rapa’i ini akan banyak efek dominonya, misalnya ke pengrajin rapa’i, serta kepada masyarakat seni pertunjukaannya. Disamping itu yang paling penting bagi negara yaitu memenangkan perang kebudayaan asia. Jadi rapa’i adalah salah satu senjata Aceh yang mewakili Indonesia untuk jebol di internasional sebagai salah satu perwakilan musik perkusi asia,” ulasnya.
Sebanyak 20 grup telah ikut workshop dan 10 grup yang bisa tampil setelah Ajang Rapai Tuha 2022 Upaya Lestarikan Seni Budaya
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Cut Nurmarita mengatakan, ada banyak cara untuk membangun kesenian dalam berbagai sektor yaitu melalui pengembangan, pelestarian dan pembinaan terutama pada seni Rapa’i Tuha. Ajang Rapa’i Tuha tahun 2022 sebagai bentuk pembinaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.
“Kenyataannya rapa’i tuha merupakan salah satu kekayaan Aceh dalam hal kesenian. Rapa’i menjadi sesuatu yang penting dan harus dilestarikan sebagai kesenian Aceh,” katanya.
Pemerintah sangat berharap dukungan dan konsintensi dari seluruh masyarakat dalam melestarikan seni budaya di Aceh. Semoga Aceh menjadi bangsa besar yang meenghargai budayanya.
“Kita mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan dewan juri yang telah menyukseskan acara Ajang Seni Rapa’i Tuha Tahun 2022.
Diharapkan kepada seluruh seniman rapa’i tuha terus mengasah kemampuan, karena kedepan tantangan lebih besar,” tutupnya.
Insapudin Idris, Sekretaris Rapa’i Tuha Lamreng, Aceh Besar, mengatakan, timnya tidak ada latihan khusus dan tidak menyangka bisa meraih juara satu terbaik, karena kesenian rapai tuha sudah menjadi kebiasaan bagi mereka.
“Kami selalu latihan dengan tekun sehingga bisa menciptakan grup yang bagus dan berkualitas. Kita juga harus memiliki ikatan kuat untuk melakukan pembinaan kepada generasi muda. Supaya rapa’i tuha selalu diminati generasi muda,” jelasnya.
Ajang seperti ini memang selalu dinantikan oleh seniman rapa’i tuha, berkat dukungan pemerintah sehingga seniman bisa eksis lagi di tengah pandemi.