Banda Aceh – Salah satu sub-unit GEN-A yang bergerak di bidang pelatihan soft skills, G-FORCE telah melaksanakan webinar kesadaran kesehatan sosial dengan tema “Deteksi dini perilaku bermasalah pada anak” pada hari Minggu, 3 Nov 2024 melalui zoom meeting. Tema ini diangkat dengan melihat maraknya kasus bullying dan perilaku bermasalah di kalangan anak-anak semakin mengkhawatirkan. Banyak orang tua dan pendidik yang merasa kesulitan dalam mengenali tanda-tanda yang muncul, sehingga masalah ini sering kali terabaikan.
Webinar dengan 106 pendaftar ini dipandu oleh moderator Ikrama Agung, salah satu anggota G-FORCE dan seorang Duta Inspirasi Indonesia. Webinar ini di isi oleh Psikolog ternama, yaitu Ibu Haiyun Nisa, S.Psi., M.Psi., Psikolog, beliau
sebagai Direktur Ritz Consultant, Staff ahli GEN-A dan Dosen FK USK. Adapun kisi belajar tentang webinar yaitu mengenal tanda anak sehat mental dan kesehatan emosi terganggu, mengenal tanda penyimpangan perilaku sosial anak, metode pendekatan kepada anak untuk membicarakan kondisi emosional, mengenal jenis-jenis bullying, cara mencegah dan mengatasi bullying.
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh Direktur Eksekutif GEN – A, yaitu Dr. Imam Maulana. Dalam kata sambutannya, direktur esksekutif GEN-A menyoroti permasalahan kesehatan mental dan perilaku sosial menyimpang pada anak dan remaja terutama di Aceh cukup mengkhawatirkan. “Bullying, Kecemasan, Depresi, bahkan upaya menyakiti diri atau nge-barcode sudah jadi berita sehari-hari. Oleh karenanya penting bagi masyarakat terutama keluarga untuk tahu tanda-tandanya, dan mengerti tindak lanjut yg bisa dilakukan” jelasnya. “Dengan kegiatan ini kami berharap kita semua dapat menjadi lebih peduli dan aware dengan kondisi emosional anak dan remaja sekitar” tambahnya.
Kemudian penyampaian laporan kegiatan ketua panitia oleh Muhammad Ammar Haffas, sebagai anggota bidang media G-Force. Muhammad ammar haffas menyebutkan tujuan webinar ini untuk meningkatkan kesadaran agar efek bullying di sekitar kita dapat kita cegah. “Tentunya ini menjadi langkah awal untuk membangun lingkungan yang aman dan nyaman” ujarnya.
Dilanjutkan pemaparan materi yang berjudul “Deteksi dini perilaku bermasalah pada anak”, oleh Ibu Haiyun Nisa, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Dalam paparan materinya, Ibu Haiyun mengatakan bahwa ada beberapa alasan anak/remaja melakukan perilaku yang tidak sesuai. Faktor pertama yaitu pribadi yang lemah, yakni remaja yang belum mampu untuk bersikap asertif atau tegas dalam menanggapi suatu hal. Selain itu lemahnya kontrol diri dan kurangnya perhatian dan dukungan keluarga. Dan faktor terakhir lemahnya peran fungsi otak khususnya bagian prefrontal cortex. Jika sistem limbik dan juga myelinization tidak berfungsi dengan baik maka dapat menjadi salah satu penyebab mengapa remaja sering kali tidak mampu mengambil keputusan secara rasional dan lebih berperilaku impulsif.
“Kita melihat fakta dan fenomena saat ini begitu miris, bahkan hampir semua kalangan terjadinya kasus bullying. Baik kejadian di sekolah SD, SMP, SMA, dunia kampus, serta dunia pekerjaan, inilah alasan kenapa kami mengangkat tema tentang “Social Mental Health”, dengan harapan kita mempunyai bekal ilmu, wawasan dan kesadaran sehingga terhindar dari pelaku atau korban bullying.” Ungkap harapan Ulfa Mudhia, selaku Koordinator G-FORCE.
Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A) adalah Lembaga yang memiliki visi menjadi katalisator generasi unggul Aceh, dan telah menjadi wadah pemuda-pemudi meningkatkan kapasitas diri untuk menjadi generasi unggul.
G-FORCE adalah salah satu sub-unit GEN-A yang bergerak di bidang pelatihan soft skills terpadu dengan penerapan kurikulum dan trainer berstandar nasional dan internasional. Kunjungi instagram @gen.eduaceh dan @gforcegram untuk berbagai kegiatan lainnya.[]