“Ku kira cuek mu selama ini karena engkau tak peduli tapi ternyata engkau mau aku tetap kuat berdiri sendiri dan engkau selalu berikan kasih sayang kapan pun dan dimana pun aku berada.”
Malam ini seharusnya kaki tangan ini harus beristirahat karena faktor keadaan, badan yang lemah karena sakit tapi itu bukan suatu pengaruh yang besar untuk aku tetap menulis sedikit kisah ini, Kisah yang dulunya menjadi tanya besar bagi aku “Sebenarnya apakah engkau sayang & pedulikan aku?”. Malam ini jawaban dari pertanyaan itu.
Selama ini engkau tidak pernah melarang ku melakukan apa pun yang aku mau dan kemana pun yang aku inginkan, kau biarkan aku melawati masalahku sendiri kau biarkan aku melawati proses pendewasaanku sendiri dari situ aku merasa dimana pucuk perhatian mu, aku sering bersikap baik-baik saja di depan orang lain padahal nyatanya tidak sebaik itu, aku sering menolak dikasihi orang lain karna aku menganggap engkau saja tidak sekasih itu sama aku.
Namun setelah kejadian hari ini aku sadar bahwa semua itu penting bagiku. Hari ini setelah 4 bulan aku pergi mencari ilmu di daerah orang, aku pulang dengan keadaan sakit, demam, cegukan juga muntah-muntah mulai dari pintu masuk ternyata engkau telah menunggu aku dengan raut wajah yang khawatir dan sedih. Engkau langsung memeluk ku dan bertanya apa aku baik baik saja. “Kamu ga kenapa-kenapa nak? Sakit apa kamu nak? Kenapa harus pulang kalo lagi sakit kan bisa istirahat di sana dulu”, aku menjawab “tidak apa apa bunda, aku hanya butuh istirahat bunda” dengan di tuntun aku langsung ke kamar dan beristirahat.
Tidak lama aku di kamar terdengar ketukan pintu dan itu bunda datang dengan segala obat juga baskom yang aku butuhkan buat jaga-jaga jika muntah. Engkau mengusap kepala ku dan mengatakan “bangun dulu minum obat” aku pun mengikuti arahan mu bangun dan minum obat, disela-sela kondisiku yang lemas engkau masih sempat membuat aku tersenyum dengan dengan mengatakan “Cegukan pertanda sudah Hampir dewasa itu, haha” melihat raut wajah senyum mu itu aku juga ikut tersenyum.
Pada malam hari tepatnya malam ini aku terus merasa mual dan muntah, badan panas dingin membuat aku tak bisa tidur dengan tenang, nah disitu aku melihat perhatiaan dan kasih sayang mu yang teramat sangat besar, engkau tidak membiarkan ku sendirian, setiap kali aku mual engkau langsung bergegas ke kamar ku melihat kondisiku dan bahkan ayah ikut prihatin terhadap kondisi ku. Menggosok punggungku dengan hangat memberi aku obat dengan harapan aku cepat sembuh.
Dari sini aku sadar bahwa selama ini cuek mu bukan karena engkau tidak sayang maupun tidak peduli melainkan engkau ingin aku kuat dengan kaki tangan ku sendiri tanpa merepotkan orang sekitar ku. Pada dasarnya kasih sayang mu begitu besar terhadapku dan terhadap semua anak-anak mu yang lain tapi engkau punya cara mu sendiri untuk membuat anak-anak mu kuat dan menemukan caranya sendiri untuk bertahan.
Terimakasih ayah bunda cara kalian mendidik ku sangat luar biasa, walaupun kadang aku tidak sekuat itu untuk melewatinya tapi aku terus mencoba untuk tidak lemah dimanapun aku berada.
Penulis : Fitrah Maulana merupakan mahasiswa Jurusan Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim. Bireuen.