Aceh Asia.com | Subulussalam– Jagat maya Aceh dihebohkan dengan beredarnya sejumlah video yang memperlihatkan ikan-ikan mati di Sungai Lae Batu-Batu, Desa Muara Batu-Batu, Kecamatan Runding, Kota Subulussalam. Sungai tersebut selama ini menjadi sumber penghidupan utama bagi masyarakat setempat, terutama sebagai lokasi menangkap ikan.
Pantauan Aceh Asia, video yang viral di media sosial, tampak warga menyampaikan keluhan dengan nada pilu.
Salah satu warga mengatakan, “Sebesar ini pun habis mati. Jadi apa lagi usaha kami? Mencuri penjara, apapun tak ada lagi. Tolong kami, pemerintah. Ikan di Lae Batu-Batu habis, diduga karena limbah pabrik sawit.”
Keluhan warga itu kemudian dikonfirmasi oleh seorang putra daerah bernama Wahidin Solin Margana yang saat ini berdomisili di Aceh Barat Daya. Ia menyebutkan, meski saat ini tinggal di Blangpidie, dirinya masih aktif memantau kabar kampung halamannya dan menerima laporan dari warga.
“Dugaan sementara memang dari limbah pabrik kelapa sawit yang beroperasi di hulu sungai. Limbah itu mencemari air sungai hingga menyebabkan ikan-ikan mati. Masyarakat sangat dirugikan karena ini satu-satunya sumber penghasilan mereka,” ujar Wahidin kepada Acehasia.com
Menurut Wahidin, kejadian serupa sebenarnya pernah terjadi sebelumnya, namun tidak separah kali ini.
“Dulu-dulu juga pernah, tapi tak sebanyak ini. Kali ini ikan langsung banyak yang mati dan hanyut. Tangkapannya pun nyaris tak ada,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian dan anggota dewan telah turun ke lokasi untuk mengambil sampel air dan bangkai ikan guna pemeriksaan laboratorium. Namun, hingga kini hasil uji belum diumumkan ke publik.
Warga berharap pemerintah, baik eksekutif maupun legislatif, serius menanggapi peristiwa ini karena menyangkut kelangsungan hidup masyarakat di sekitar aliran sungai.
“Ini bukan soal ikan saja. Ini soal perut kami, anak-anak kami. Kalau sungai rusak begini terus, kami harus makan apa?” ujar salah satu warga dalam video yang kini ramai diperbincangkan di Facebook.(RI)