Banda Aceh – Universitas Islam Negeri Ar-Raniry melalui unit kegiatan mahasiswa Technology Science Student of Association Fakultas Sains dan Teknologi (TESSA FST) sukses selenggarakan seminar konferensi Y20 (Indonesia’s Youth Diplomacy), Sabtu (17/9/22).
Acara ini dihadiri oleh 21 organisasi yang tersebar di provinsi Aceh baik di bidang lingkungan, start up, maupun komunitas. Beberapa diantaranya adalah pepelingasih Aceh, EVATOR, Yayasan Aceh Hijau, turun tangan Aceh, Youth id, INSA USK, dan beberapa organisasi lainnya.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Tarbiah dan Keguruan (FTK) Mumtazul fikri mengaku senang dan bangga dengan event yang digarap oleh UKM TESSA.
“Saya bangga masih ada mahasiswa yan peduli dengan hal ini diantara ribuan mahasiswa yg hanya peduli dengan KRS nya, kuliah pergi pagi pulang sore, “. Ungkapnya dalam sambutan.
Ia juga berpesan kepada adik-adik mahasiswa agar meningkatkan skill sebagai wujud persiapan menghadapi persaingan dunia kerja.
“Kalau kamu punya skill yg kebanyakan orang bisa, kamu akan dibayar seperti orang kebanyakan. Kalau kamu punya skill yang hanya sebagian orang bisa, kamu akan dibayar mahal. Tapi jika kamu punya skill yg hanya kamu yg bisa, kamu yg tentukan sendiri harganya, ” jelasnya.
Pengenalan Y20 disampaikan langsung oleh Indra Dwi Prastyo selaku Co-Chair Indonesia Y20 melalui aplikasi zoom. Sedangkan penyampaian materi berlangsung secara offline dengan empat pokok bahasan. Ridwan saputra, pemateri pertama memaparkan terkait teknis pelaksanaan konferensi yang akan dilaksanakan pada 24 September mendatang.
Nurhayatul Ulfah selaku program manager Yayasan Aceh Hijau memaparkan terkait planet berkelanjutan dan layak huni. M. Rizki alfarisyi, pemuda dibalik Neo Circle mendiskusikan problematika kesempatan kerja pemuda khususnya di Provinsi Aceh. Terakhir, Ima Dwitawati yang diketahui berprofesi sebagai dosen prodi teknologi infomasi di UIN Ar-Raniry mengupas tuntas isu transformasi digital dan prospek kerja anak-anak muda.(Naf)