Propinsi Aceh merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki potensi yang sangat besar pada bidang pertanian dengan luas lahan sebesar 4.440.066 Ha (PPID Aceh, 2020). Propinsi Aceh memiliki area pertanian yang tersebar diseluruh kabupatennya.
Kabupaten Aceh Besar adalah salah satu kabupaten dengan lahan pertanian yang cukup luas. Luas lahan pertanian tersebut sebesar 190.309 Ha dan mampu menghasilkan produksi pertanian sebesar 16,3% dari total produksi Propinsi Aceh (BPS Propinsi Aceh, 2020). Oleh karena itu, sangat dibutuhkan berbagai usaha pengembangan, penerapan teknologi, serta penyelesaiaan masalah petani, yang menjadi sangat penting dilaksanakan pada wilayah tersebut guna meningkatkan produktivitas pertaniannya.
Mengingat hal tersebut, Tim Riset TRC ICT4D in Food Security and Vulnerability, yang dipimpin oleh Dr. Ir. Ramzi Adriman, S.T., M.Sc., IPM., ASEAN.Eng. melakukan hilirisasi produk Penyiraman dan Pemupukan Otomatis Berbasis IoT. Produk ini didanai melalui skema Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Produk (PKMBP) LPPM Universitas Syiah Kuala Tahun Anggaran 2023. Adapun tujuannya adalah mengembangkan dan mengimplementasikan sistem penyiraman dan pemupukan berbasis IoT secara langsung ke lahan pertanian dan berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat, khususnya permasalahan yang dihadapi oleh petani dalam proses pemupukan dan penyiraman lahan sehingga nantinya dapat meningkatkan hasil pertanian. Adapun desain produk ini sebagai berikut:
Sebagai pilot project hilirisasi, produk ini diimplementasikan pada Lahan Ubi Kayu, Kecamatan Jantho Baru, Kabupaten Aceh Besar. Selain hilirasi produk, penerapan Sistem Penyiraman dan Pemupukan Otomatis Berbasis IoT ini merupakan program pengabdian dosen yang melibatkan dua orang dosen Prodi Teknik Komputer, satu orang dosen Prodi Teknik Mesin, dan beberapa mahasiswa yang berasal Prodi Teknik Mesin dan Prodi Teknik Komputer. Pengabdian ini juga melibatkan mitra yaitu petani serta pemilik lahan ubi kayu di daerah Aceh Besar.
Adapun bahan dan peralatan yang disiapkan terdiri dari sejumlah sensor, mikrokontroler. Selain itu juga disiapkan rangka penyokong mesin air, wadah pemupukan anti korosi, dan merakit rangka, mesin air, kontroler, di lokasi mitra.
Seluruh perangkat ini dikontrol dari sebuah panel utility box yang terhubung dengan sebuah modem internet untuk monitoring melalui aplikasi mobile android.
Dalam proses pengembangan dan penerapan teknologi ini, mitra akan terlibat secara langsung dalam pembuatan rangka penyokong mesin air, assembly-nya hingga pemasangan di area lahan mitra. Melalui keterlibatan ini diharapkan mitra dapat lebih memahami aspek perawatan dari komponen yang dikembangkan. Selain itu, keterlibatan mitra juga dapat menambah keahlian/skill khususnya dalam keilmuan material dan elektronika. Kemudian, untuk menjamin keberlanjutan dari program PKMBP ini, mitra akan mendapat pelatihan/workshop dari tim pengusul. Pelatihan ini mecakup perawatan teknologi penyiraman dan pemupukan serta komponennya. Dengan demikian, mitra dapat secara mandiri merawat peralatan tersebut pada masa akan datang.[]
Sumber :https://telematika.usk.ac.id/index.php/2023/11/29/tim-riset-trc-ict4d-in-food-security-and-vulnerability-hilirisasi-produk-penyiraman-dan-pemupukan-otomatis-berbasis-iot-di-lahan-ubi-kayu-jantho-baru-aceh-besar/