Banda Aceh – Seekor macam dahan mati di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Banda Aceh akibat penyakit anemia yang terindikasi. Klaim penyakit tersebut berdasarkan hasil cek medis khusus yang dilakukan pihak BKSDA. Sebelumnya pemantauan dan upaya medis juga sudah dilakukan sejak tanggal 14 sampai 29 September.
“Meskipun sempat sehat di sini tapi kemudian cek medis ternyata itu anemia. Dari hasil cek medis kemudian kita menyesuaikan makannya, dan lain-lain. Kita beri daging merah untuk menambah darah, karena anemia ini kan kurang darah, ” kata Ujang Wisnu Barata selaku Kepala BKSDA pada Senin (07/10/2024).
Ujang mengatakan kondisi macan dahan sudah mulai membaik dalam perawatan BKSDA, bahkan sudah dijadwalkan rencana pelepas liaran dalam bulan ini. Namun pukul 07.30 Senin pagi satwa lindung tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa dalam fisik yang masih bagus.
Macan dahan tersebut merupakan hasil tangkapan dari laporan warga Kabupaten Bener Meriah, setelah memasuki kawasan pemukiman. Satwa lindung tersebut diperkirakan berusia kurang lebih 6 sampai 7 tahun. Hingga kini BKSDA juga sudah melakukan upaya medis dan autopsi sampel organ untuk keterangan lebih lanjut.
“Kita sudah lakukan upaya medis, autopsi dan lain-lain, dan sampel organnya, kita masih tunggu hasil lab untuk memastikan apakah ada faktor keracunan dan lain-lain. Tapi yang jelas dari indikasi awal, faktor itu enggak ada. Memang murni karena anemia itu yang tidak bisa kita tangani, ” ucapnya.(Rina)