Banda Aceh – Calon gubernur Bustami Hamzah gandeng wakil Tu Sob yang merupakan seorang ulama yang terpandang di Aceh pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Mayoritas di Aceh merupakan masyarakat muslim. akankan paslon ini memiliki peluang lebih tinggi lantaran melibatkan ulama pada pesta demokrasi ke dua tahun ini, Jumat (30/08/2024).
“Politik ini dinamis, kita tidak bicara pada konteks siapa yang menang. Karena semua kandidat punya peluang yang sama meraih kemenangan, tinggal bagimana kandiat dalam melakukan konsolidasi. Tapi jika saya melihat lebih dalam lagi, peluang partai Aceh itu sangat besar,” ujar Dr. Usman Lamreung, M.Si selaku pengamat sosial dan politik.
Menurut Usman, Partai Aceh sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri untuk maju pada Pilkada 2024. Bahkan, partai Aceh telah mempersiapkan hingga ke basis. Membuat konsolidasi dan membangun jaringan hingga ke bawah.
“Namun, berbicara politik tetap dinamis, setiap paslon punya kesempatan yang sama untuk menang. Ketika konsolidasi bisa dilakukan oleh dua kandidat ini, bisa menjadi sebuah dinamika politik yang sangat menarik, kembali pada gagasan dan konsep mereka terhadap kondisi Aceh yang tidak baik-baik saja,” papar Usman.
Persoalan kemiskinan, korupsi, syariat Islam, kekerasan pada anak, kekerasan pada perempuan dan banyak persoalan yang lain yang butuh gagasan untuk pusat.
Usman mengungkapkan bahwasanya kita tidak melihat hari ini para paslon yang maju pada Pilkada 2024 menawarkan solusi dari masalah ini. Artinya, mereka masih membangun komunitas masing-masing.
“Apalagi hari ini paslon Bustami masih melakukan konsolidasi politik dengan partai politik (parpol) untuk mendukungnya,” lanjutnya.
Menurutnya, isu kemiskinan dan syariat Islam harusnya mampu dikemas dengan konsep yang jelas untuk merumuskan visi misi. Namun, sampai saat ini belum ditemukan arah kebijakan ketika mereka menang.
Namun, perlu digaris bawahi, siapapun yang menjadi calon, baik itu ulama atau tidak tetap bukan merupakan sebuah persoalan. Karena semua punya hak yang sama.
“Persoalan konflik, kita lihat hari ini, tidak ada eskalasi konflik yang tinggi. Cuma bagian dari eskalasi politik yang di bangun di bawah ini dalam bentuk media dan bukan pada eskalasi kekerasan dan perpecahan,” jelas Usman.
Karena, berbicara ulama, pasti mereka sangat paham. Meskipun Tu Sob ingin mencalonkan diri tentu ulama yang lain tentu ulama lain akan netral dan tidak berpihak kemanapun.
“Tidak masalah siapapun yang mencalonkan diri. yang penting ialah tiap-tiap paslon punya konsep dan gagasan yang berasal dalam diri bukan dari tim sukses. Mau dibawa kemana Aceh 5 tahun kedepan. Itu sebenarnya yang dari dulu kita dorong,” pungkasnya.(Oja)