Banda Aceh – Kelimpahan ikan di bulan Mei 2024 menimbukan kerugian besar bagi nelayan. Akibatanya, banyak ikan yang terbuang sia-sia. Hal ini memicu kementrain kelautan dan perikana membuka pabrik tepung ikan, dimana ikan yang tidak layak dijual lagi akan diolah menjadi pakan ternak sehingga memiliki nilai ekonomis (26/08/2024)
Rahima Khairi Isfani selaku kepala unit pelaksanaan teknis dinas (UPTD) pelabuhan perikanan samudra (PPS) kutaradja mengatakan pabrik tepung ikan sedang dalam pembangunan kontruksi
“pabrik ikan ini kita dirikan karena kelimpahan ikan yang terjadi di bulan mey sehingga menjadi perhatian kementrian perikanan dan kelutan. Saat ini sedang tahap pembangunan kontruksi, dan alatya sedang diproses menuju kemari,” ujarnya.
Rahima mengatakan, letak pabrik tepung ikan tak jauh dari pelabuhan pps kutaraja. Letak pabriknya tepat di samping rumah susun sederhana sewa (rusunawa)
“Letaknya tidak jauh dari pelabuhan, dan perkiraanya dapat dioperasikan saat bulan oktober”
Kata Rahima, pabrik tepung ikan ini berbentuk sederhana. karena tangkapan ikan tidak selalu berlebih.
“Hanya di beberapa momen kita mendapatkan tangkapan yang berlebih. Contohnya saat meugang puasa, kemudian di hari setelah libur lebaran idul fitri dan idul adha. Dimana semua kapan kembali berlayar secara serentak dan membawa tangkapan sekitar 7 hingga 10 hari secara bersamaan,”
Namun, kata Rahmawati beberapa hari ini tangkapan ikan cukup untuk konsumsi masyarakat. Dimana, tangkapan ikan oleh nelayan di angka 50 hinga 60 ton per hari. Semua tangkapan itu cukul untuk konsumsi masyarakat baik di industri kecil, rumah tangga dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masyarakat.
“saat ini tangkapan ikan stabil dan cukup. Namun, jika tangkapan berada di angka 80 hingga 90 ton, maka harus dimasukkan kepabrik tepung untuk diolah menjadi bahan pakan sehingga kembali memiliki nilai ekonomis,”
Ia juga mengutarakan pabrik tepung ikan sangat beranfaat. Yakni, menampung hasil tangkapan yang tidak layak lagi dikonsumsi. Karena jika layak dikonsumsi tentu ia layak terjual.
Disisi lain, Jamhur, salah satu pemilik kapal di pelabuhan pps kutaraja juga antusias menunggu pabrik tepung ikan. Lantaran menghindari terbuangnya ikan dengan sia-sia bila tangkapan berlebih.
“Pabrik tepung membuka peluang pendapatan saat hasil tangkapan nelayang berlebih. jika dibuang kan mubadzir. Jik ada pabrik tepung ikan, ikan yang tidak layak lagi akan diolah sehingga menjadi pakan ternak,” pungkasnya.(Oja)