Banda Aceh – Menjelang debat kandidat antara pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Aceh periode 2025 – 2030 yang rencananya dijadwalkan pada Jumat malam (25/10) mendatang, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menyatakan bahwa pihaknya akan menerima berbagai masukan dan kritikan yang disampaikan oleh berbagai elemen masyarakat.
Ketua KIP Aceh, Agusni mengatakan bahwa pihaknya bersikap terbuka dan menerima berbagai masukan yang dilayangkan oleh masyarakat, baik melalui media sosial maupun protes – protes membangun yang dilayangkan melalui media publik.
“Kita sangat terbuka dan selalu membuka ruang serta kesempatan kepada siapapun, baik itu melalui komentar maupun status yang ditulis di media sosial, tapi alangkah indahnya jika setiap kritikan itu melalui proses tabayyun dan klarifikasi, sehingga tidak munculnya fitnah,” kata Agusni, Selasa (15/10) di kantor KIP Aceh.
Agusni melanjutkan, pemilihan serentak ini merupakan kerja besar dalam upaya membangun peradaban Aceh ke depannya. Karena itu, KIP Aceh sangat menyadari akan segala keterbatasan dan kekurangannya, kita berharap kepada segenap masyarakat dan elemen penting lainnya memberi dukungan sepenuhnya.
“Supaya tidak munculnya fitnah diantara penyelanggara dan peserta Pilkada, mari bersama – sama kita kawal proses ini secara bersama dengan sebaik mungkin dengan mengedepankan sikap netralitas dan menjunjung tinggi segala regulasi serta nilai-nilai Luber dan Jurdil,” Jelas Agusni.
KIP Aceh berharap ke depannya agar segala gugatan maupun protes yang terjadi karena berbagai hal dalam pesta demokrasi, agar disampaikan secara bermartabat, baik itu dilakukan pada sosial media, maupun secara lansung, karena KIP Aceh selalu membuka pintu dan ruang untuk semua kritikan yang membangun.[]