Banda Aceh – Masakan Aceh yang populer seperti Rendang, Masak Kecap, Masak Merah, Masak Putih, Siie Reboh ternyata hanya membutuhkan bumbu yang sederhana dan mudah. Hal ini dituturkan oleh Ani, penjual bumbu masakan giling di pasar Al-Mahirah, Lamdingin, Kuta Alam, Banda Aceh.
“Sie Reboh tidak banyak bumbunya. Hanya cabe merah, cabe kecil, bawang putih, bawang merah, dan lengkuas parut” kata ani.
Ani mengaku resep bumbu masakan yang ia jual sehari-hari merupakan resep turun temurun yang diajari oleh neneknya. Awalnya Ani berjualan di Peunayong, namun sudah dipindahkan oleh pemerintah ke pasar Al-Mahirah.
Kreasi masakan yang disarankan ani kepada anak kos menjelang Idul Adha adalah masak kari. “ Karena biar ada kuah-kuahnya, kalau sudah ada bumbu gampang,” tuturnya.
Ani mengatakan bumbu giling dapat bertahan lama bila di masukkan ke dalam freezer. Meskipun demikian, jarang pelanggan yang membeli bumbu banyak.
“Orang beli sekali masak, jarang ada yang mau simpan simpan,” jelasnya.
Meskipun menjelang Idul Adha, Ani mengaku tidak menaikkan harga jual bumbu gilingnya. “Paling hanya dikurangi sedikit” ujarnya.
Ani juga mengatakan menjelang Idul Adha pendapatanya dari semula Rp. 400.000; hingga Rp.500.000; kini bisa mencapai jutaan.
Di sisi lain, Nurhayati pedangang bumbu masakan yang tak jauh dari tempat Ani berjualan juga mengatakan hal yang sama.
“Hari Meugang modal saya naik hingga lebih Rp.2000.000; jadi pendapatan saya juga sampai jutaan,” jelasnya
Menurut pantauan Acehasia.com, harga bumbu dapur yang naik menjelang Idul Adha tidak mengurangi minat masyarakat Aceh untuk memasak.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Khairiyati salah satu pembeli ia mengaku bahwa bumbu dapur merupakan kebutuhan.
“Jadi meskipun harganya naik, tetap dibeli. Karena kebutuhan,“ tuturnya.(Oja)