Banda Aceh – Muhammad Abu Bakar atau akrab disapa Abu Rada, selaku Ketua Koni Aceh mengungkap hal utama yang perlu dalam proses pembinaan dan berlaganya para atlet, tak lepas dari sisi ekonomi. Ia menyampaikan tidak ada tantangan dalam mengelola anggaran yang dikeluarkan permerintan untuk membina atlet di Aceh. ia mengaku setiap permintaan pendanaan selaku dimaksimalkan untuk menunjang keberhasilan bibi-bibit baru peraih medali di ajang nasional kali ini.
“Kita tidak ada tantangan, biasa saja. Kita sesuaikan dengan anggaran, kalau kita minta besar pun kalau kita tidak sanggup kita tidak minta. Tapi sampai hari ini, permintaan anggaran misalnya 80 juta, kita gunakan semaksimal mungkin untuk atlet,” ujarnya ketika diwawancarai di Media Center PON Aceh-Sumut, Hotel Hermes Banda Aceh, pada Rabu (11/09/2024).
Abu Rada juga menyebutkan hadirnya venue-venue yang sudah diakui menjadi suatu kebanggaan tersendri. Nantinya jebolan-jebolan Aceh sudah bisa berlatih di tempat laga dengan standar nasional dan internasional.
Pelatda juga akan segera dilaksanakan jika anggaran 2025 telah keluar. Tahap pertama akan diisi oleh para atlet peraih medali, baik emas, perak atau perunggu. Disusul dengan tahap-tahap berikutnya untuk atlet yang potensial namun belum berkesempatan menyabet medali untuk Aceh. Abu Rada mengaku kesempatan untuk meningkatkan stamina ini tidak boleh dijeda dalam jangka waktu yang lama.
“Kalau hari ini berakhirnya PON misalnya tanggal 20, kalau anggaran 2025 masuk begitu tanggal 1 atau bulan 2, akan kita pelatda kembali beberapa atlet. Kalau satu minggu saja tidak ada kegiatan ataupun tidak ada latihan, maka nanti akan drop lagi,” tutupnya.(Rina)