BERLIN – Proyek pipa gas Nord Stream 2 yang tinggal mendapatkan persetujuan akhir harus tertunda akibat konflikRusia versus Ukraina yang memanas. Pipa gas antara Rusia dan Jerman itu sebenarnya telah selesai dibangun pada September 2021 lalu, tetapi belum beroperasi. Nord Stream 2 adalah pipa sepanjang 1.234 Km di bawah Laut Baltik, yang akan mengambil gas dari pantai Rusia dekat St Petersburg ke Lubmin di Jerman. Biaya proyek tersebut mencapai 8,4 miliar pounds dan telah rampung pada September tahun lalu. Baca Juga: Rusia Akui Kemerdekaan Ukraina Timur, Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi USD98/Barel Perusahaan raksasa energi milik Rusia, Gazprom membayar setengah dari biaya proyek pipa gas bawah laut itu, sedangkan perusahaan energi barat seperti Shell dan ENGIE dari Prancis membayar sisanya. Nord Stream 2 berjalan sejajar dengan pipa gas yang ada, Nord Stream yang telah beroperasi sejak 2011. Bersama-sama, kedua jaringan pipa ini dapat mengirimkan 110 miliar meter kubik gas ke Eropa setiap tahun. Angka itu lebih dari seperempat dari semua gas yang digunakan negara-negara Uni Eropa setiap tahun. Jika Nord Stream 1 dan 2 full beroperasi, maka pasokan gas dari Rusia ke Eropa tida lagi melalui Ukraina melainkan lewat Jerman. Bagaimana Masa Depan Nord Stream 2? Pipa Nord Stream 2 belum memiliki lisensi operasi dan Jerman saat ini telah menundanya. Langkah tersebut diambil setelah Rusia secara resmi mengakui kemerdekaan dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina Timur, dan mengirim pasukan ke sana. “Mengingat perkembangan terbaru, kita harus menilai kembali situasi, khususnya mengenai Nord Stream 2,” kata Kanselir Olaf Scholz.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Rabu, 23 Februari 2022 – 06:37 WIB oleh Anto Kurniawan dengan judul “Konflik Rusia dan Ukraina Memanas, Bagaimana Nasib Pipa Gas 1.234 Km di Laut Baltik”. Untuk selengkapnya kunjungi:
https://ekbis.sindonews.com/read/694033/34/konflik-rusia-dan-ukraina-memanas-bagaimana-nasib-pipa-gas-1234-km-di-laut-baltik-1645570927