*Khanduri Hikayat: Upaya Memperkuat Warisan Budaya Aceh dalam Program UNESCO Memory of the World
Acehasia.com | Banda Aceh — Dalam rangka mendukung pelestarian budaya tulis dan kekayaan manuskrip Aceh, Majelis Seniman Aceh (MASA) menyelenggarakan kegiatan Khanduri Hikayat: Memory of the World, yang berfokus pada dua tokoh penting dalam sejarah sastra dan keilmuan Aceh: Hikayat Aceh dan Hamzah Fansuri, Jumat(16/5/2025).
Ketua Penyelenggara Khanduri Hikayat, Sarjev yang di dampingi Ketua (MASA) Chayrian Ramli menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan masyarakat terhadap pemerintah dalam upaya pelestarian kebudayaan, khususnya budaya tulisan dan naskah kuno.
“Kegiatan ini bukan hanya bentuk pelestarian budaya, tetapi juga langkah strategis untuk memperkuat posisi naskah-naskah Aceh, seperti Hikayat Aceh dan karya-karya Hamzah Fansuri, agar diakui secara global melalui program UNESCO Memory of the World,” ujar Sarjef.
Acara Khanduri Hikayat akan menampilkan beragam kegiatan seperti seminar, pameran manuskrip, serta pementasan seni yang akan berlangsung di Taman Seni dan Budaya serta Museum Aceh. Pihak penyelenggara berharap kegiatan ini akan membuka ruang dialog budaya serta memperkuat kolaborasi antara seniman, akademisi, dan pemerintah.
“Dengan adanya pengakuan dari UNESCO, pemerintah Aceh akan memperoleh dukungan internasional dalam arah kebijakan kebudayaan ke depan. Ini penting agar generasi mendatang tetap terkoneksi dengan warisan intelektual dan spiritual Aceh,” tambahnya.
Hikayat Aceh dan karya Hamzah Fansuri telah lama dikenal sebagai tonggak utama dalam tradisi sastra Melayu dan Islam di Nusantara. Melalui inisiatif seperti Khanduri Hikayat, diharapkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam manuskrip tersebut dapat terus hidup dan menginspirasi agenda acara pagi seminar hikayat di Museum Aceh.
“Pada malam hari pagelaran seni di taman budaya Banda Aceh dalam performance di samping baca hikayat Hamzah Fansuri oleh Tgk Amer Hamzah, dan narasi pengantar oleh Abuya Habibie Waly Al-Khalidi yangg kemudian di lanjutkan parade hikayat oleh Abu Bakar AR, Sheh Tarimin , Apa Genze sejumlah Anai Cae dan Yusdedi vokal Nyawoung Dua, juga hikayat fersi musical sanggar CUTNYAKDIN, Gita Handayani, Maimunzir, Busnior Rapper, Dara Krakustik, multi gendre dalam satu ritme Aceh”jelasnya. []