KETAMBE – Jawa Barat dan DKI Jakarta mendominasi nomor Head to Head (H2H) R4 cabang arung jeram Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Berlomba di Sungai Alas Ketambe, Aceh Tenggara, Sabtu (14/9/2024), Jawa Barat berjaya di tim putra, sementara Jakarta menguasai sektor putri.
Technical Delegate Arung Jeram, Amalia Yunita mengatakan lomba H2H ini memperlombakan adu kecepatan dalam mendayung jarak pendek dengan start berpasangan. Setiap tim harus mengitari minimal 2 boyan (rintangan lomba) dari 4 boyan yang ditaruh di jalur perlombaan sepanjang 370 meter, agar tidak terkena pinalti.
Kata Amalia, untuk mendapatkan eddys (putaran air) yang membuat perputaran pada boyan lebih menantang, panitia pelaksana mengeruk sungai lebih dahulu. Hal itu dinilai membuat persaingan di perlombaan akan semakin kompetitif.
Pada pertandingan putra, Jawa Barat yang merupakan unggulan pertama, mengungguli Sumatera Barat di babak pertama. Strategi mereka untuk melakukan sprint di awal dan mengambil boyan tiga dan empat berjalan dengan baik. Sementara Jawa Barat bisa berputar di boyan empat dengan cepat, Sumatera Barat baru bisa keluar dari rintangan dua yang memiliki jarak cukup jauh.
“Kecepatan Sumatera Barat yang masih kalah dari Jawa Barat, membuat aksi sprint mereka di 50 meter terakhir jelang garis finis tak berarti. Jawa Barat masuk finis jauh lebih cepat dengan catatan waktu 1 menit 42,01 detik, selisih 14,6 detik lebih cepat dari waktu Sumatera Barat. Arsyil Mustabshirin Saleh dan kawan-kawan pun mengamankan satu tempat di semifinal,” katanya.
Pada semifinal, Jawa Barat bertemu dengan Banten yang di babak penyisihan sukses mengalahkan Jambi. Banten maju ke semifinal dengan waktu tercepat 2 menit 56,11 detik.
Pertarungan Jawa Barat dan Banten cukup sengit. Namun lagi-lagi dengan menerapkan strategi yang sama, Jawa Barat sukses menembus babak final setelah finis dengan waktu tercepat, 1 menit 41,50 detik. Sementara Banten menyentuh finis dalam waktu 1 menit 48,01 detik.
Di final, Jawa Barat ditantang tuan rumah, Aceh. Aceh sebelumnya mengungguli Sumatera Utara di penyisihan, dan Sulawesi Utara di babak semifinal.
Berhadapan dengan Jawa Barat, tuan rumah seakan tahu bahwa yang dihadapinya adalah tim dengan pengalaman lebih banyak. Sehingga, mereka pun mengaku tidak berharap banyak meski terus berusaha untuk menciptakan kejutan saat perlombaan.
Sayangnya, dominasi Jawa Barat belum terpatahkan, mereka unggul dengan selisih waktu cukup jauh. Jawa Barat menyentuh finis terdepan dalam 1 menit 46,52 detik, sedangkan Aceh finis dalam 1 menit 57,33 detik.
“Untuk mengalahkan Jawa Barat, kita harus lebih banyak latihan dan tetap optimis. Kesulitannya karena kita kalah di kecepatan dan kami belum menguasai medan dengan sempurna. Target kami sebenarnya emas, tapi karena lawan kami Jawa Barat yang lebih unggul dari pengalaman, ya akhirnya pencapaian terbaik perak. Ini merupakan tim muda, tim baru yang dibentuk untuk PON,” ucap pedayung Aceh, Marwan.
Pada sektor putri, DKI Jakarta tidak tertandingi sejak babak pertama mampu melibas Jambi untuk menembus semifinal.m, menang waktu 11,02 detik lebih cepat dari catatan Jambi yang menghasilkan 2 menit 16,44 detik.
Dominasi Jakarta belum tertandingi juga di semifinal. Mereka mengatasi Kalimantan Selatan dengan mudah, dan finis tercepat dengan rentang waktu yang cukup lama yakni 16,69 detik lebih cepat. Kalimantan Selatan sendiri masuk ke finis dengan waktu 2 menit 18,83 detik di babak ini.
Pada final, DKI Jakarta bertemu dengan Sumatera Utara yang di babak awal mendapatkan bye dan langsung berlaga di semifinal versus DI Yogyakarta. Meski Sumatera Utara diuntungkan, tapi DKI masih digdaya.
“Alhamdulillah kita bisa emas. Bermain di Sungai Alas itu kita harus push kuat, lalu kuncian jangan sampai lepas yakni start yang bagus dan putaran di Boyan harus cepat. Strateginya tadi kita ambil boyan 3 dan 4 karena jaraknya dekat, itu untuk ngedorongnya pun kita tidak terlalu capek,” ucap sang Kapten Tim, Khaisya.
Menurutnya, ini sudah sesuai dengan target. Tinggal satu lagi nomor yang ingin timnya bidik, yakni di slalom. Untuk putri, DKI memang hanya mentargetkan satu emas, tapi bila ada penambahan emas di putri, dinilai bisa membantu target besar. Ini mengingat di putra, DKI diminta untuk bisa membawa pulang tiga medali emas.[]