AcehAsia.com | Banda Aceh – Imbas pemotongan dana yang dilakukan oleh pemerintah pusat, Penjabat Gubernur Aceh Safrizal dinilai tidak melakukan protes apapun terhadap kebijakan tersebut. Kabar anggaran dipotong pun sudah berseliweran di sosial media. Uang Senilai Rp 317 Milyar raib terpotong untuk alokasi makan siang gratis.
“Sebuah keniscayaan yang memilukan, sulit di terima, tapi sudah seharusnya, pahit memang,” ujar Tarmizi, warga salah satu kampung di Aceh.
Tidak ada langkah tanggap dan cermat yang diusahakan oleh Pemerintah Aceh. Untuk menunjang kesejahteraan masyarakat yang masuk dalam kategori provinsi termiskin di Indonesia, padahal sudah sepatutnya anggaran tersebut ditambah.
Saat kampanye masa pemilu dan pilkada, banyak paslon-paslon partai menjanjikan akan menambahkan anggaran untuk Serambi Mekkah. Namun usai pesta demokrasi itu berakhir, yang terjadi malah sebaliknya. Pemangkasan terjadi besar-besaran. Hal ini membuat Tarmizi yang kerap disapa Mukaram bertanya-tanya apa yang terjadi.[]