ACEH TIMUR — Suara tetasan air hujan di atap rumah mulai terdengar di telinga Warga Dusun Karya, Desa Tunong Bugeng, Kecamatan Darul Falah, Aceh Timur pada pukul 20:00 Wib, Segegam harapan mulai tumbuh di Hati para Petani Padi di Desa Itu, Jumat, (05/07/2024).
Suara gemuruh petir sudah berbunyi dan angin serta gerimis mulai meniup kencang pepohonan. Suara dentuman petir hingga menggetarkan rumah terdengar di telinga. Biasanya suara kencang Petir akan menanam rasa takut bagi sebagian orang. Namun tidak dengan warga Dusun Karya, Dusun Tunong Bugeng.
Seakan suara besar dentuman itu yang diiringi cahaya kilat menumbuhkan rasa senang karena hujan akan segera tiba.
Di malam itu Suryani (47) petani di desa itu mulai senang karena air turun dari langit semakin keras di atap rumahnya. Hingga menjelang pagi dirinya segera bangun dari tempat tidur dan menyiapkan makanan serta pakaian untuk anaknya bersekolah.
Jam menunjukkan pukul 07:00 wib Jumat pagi selepas anaknya berangkat ke Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Di Desa Meunasah Teungoh, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur dia bersiap-siap untuk pergi ke Sawah untuk melihat Rahmat Tuhan sudah mengenangi Sawahnya itu.
Cangkul dan tudung serta membawa sedikit bekal makanan dari rumah untuk mengisi perutnya yang kosong tidak juga tidak lupa dia bawa.
” Alhamdulillah tadi malam sudah turun hujan dan hari ini kami bisa kembali ke sawah,”kata Suryani seraya berjalan menutupi pagar rumahnya.
Suryani mengayunkan kaki dengan sesekali mempercepat langkahnya dengan rasa yang tidak sabar ingin cepat sampai ke tujuan. Hingga pukul 07:15 Janda paruh baya itu sampai ke sawah dan seketika timbul rasa gembira melihat tempat dia menyambung hidup sudah nampak basah dengan air hujan.
Suryani bergegas turun ke Sawah untuk menggarap dengan mengayunkan cangkulnya satu persatu Tanah yang sudah digenangi air hujan dicangkul hingga merata. Percikan air lumpur bercampur dengan keringat tidak lagi dia hiraukan hingga rasa lelah sudah mulai tiba karena faktor umurnya yang tidak lagi muda.
Hingga jarum jam menunjukkan pukul 12:00 wib dan matahari berada tepat di atas kepalanya. Suryani langsung segera pulang untuk kembali memasak untuk anaknya pulang sekolah dan beristirahat untuk mengumpulkan tenaganya kembali untuk kembali melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai.
Kembali turunnya hujan merupakan secercah harapan bagi petani padi didesa itu agar sawah mereka tidak kembali kering seperti semula karena jika hujan tidak lagi turun bibit padi yang telah mereka tabuh akan layu dan mati.
“Kami berdoa kepada Allah SWT supaya malam ini kembali turun hujan karena air belum cukup untuk sawah kami dan ada juga petani yang sawahnya datarannya agak lebih tinggi sedikit tidak ada air dan tidak bisa turun untuk menggarap,” katanya.
Meski angin segar yang diberitahukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Timur adanya pembangunan Irigasi sayap kanan Jambo Aye Aceh Utara untuk mencukupi air di Sawah di Dusun Karya, Desa Tunong Bugeng seakan mereka tidak percaya terhadap kata-kata manis dari para penguasa, Bagi mereka sudah bertahun-tahun sejak dikabarkan pembangunan tersebut Namun hingga kini tidak kunjung tiba. (Basri)