Banda Aceh – Aceh-Sumut terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang ke-XXI. Perhelatan ini, mendatangkan para jurnalis nasional ke tanah Serambi Mekah untuk peliputan. Tak jarang ada beberapa pengalaman menarik hingga serba-serbi cultureshok para wartawan nasional menghiasi pesta olahraga ini.
Salah satunya Ika Mardhiyyah Kartika, wartawan TVRI pusat yang mengungkapkan suasana Aceh sangatlah berbeda dengan Jakarta.
“Cultureshok selama di Aceh itu sama sekali tidak macet. Menurut kita, macet itu sudah biasa, jadi persiapanya juga sudah ditentukan. Saat sampai di sini, kok gak macet, saya yang kaget, ” tuturnya saat diwawancarai Acehasia.com di Media Center PON XXI Aceh-Sumut, Hermes Hotel, Rabu (11/9/2024).
Ika juga menyampaikan, Aceh meruapakan surga bagi penikmat kopi lantaran kedai kopi sangat mudah didapati di sepanjang jalan.
“Buat kita yang butuh dopamin kopi, rasanya seperti surga di sini, karena di mana mana ada warung kopi, makanan Aceh juga enak,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwasanya cuaca di Aceh tidak terlalu panas dibandingkan cuaca Jakarta.
“Kalo panas sebenarnya lebih banyak Jakarta. Kalo di Jakarta combo, sudah panas tabah macet. Jadi mentalnya sudah terlatih di sana,” ujarnya.
Dalam hal peliputan, Ika mengungkapkan TVRI menugaskan banyak wartawan untuk meliput kegiatan PON di Aceh, jadi memerlukan satu bus lantaran banyak peralatan syuting lapangan.
“Karena kita televisi, Kita bawa kru banyak. Karena event ini berskala nasional. TVRI juga memproduksi siaran di setiap vanue tiap harinya. kalo untuk berita hariannya, kita ada jurnal PON itu siaranya itu dari pukul 9 hingga pukul 10 malam. Karena ini pertama kali PON dilaksanakan di dua provinsi, jadi setengah jam di Aceh dan setengah jam di Medan,” pungkasnya.(Oja)