Acehasia.com – Dalam sebulan terakhir, cuaca panas melanda Aceh Besar dan sekitarnya. Suhu yang mencapai 35 derajat Celcius membuat para warga lebih sering memakai kipas angin. Penggunaan kipas angin yang hampir 24 jam itu tentu saja berdampak pada kenaikan tagihan listrik. Begitu juga dengan penggunaan AC yang menjadi faktor meroketnya tagihan listrik.
Salah seorang warga Gampong Lampuuk, Tungkop, Aceh Besar, Ita Surya mengaku kenaikan tagihan listrik dalam bulan ini naik Rp50 ribu sampai Rp100 ribu. Hal tersebut katanya dipengaruhi oleh pemakaian Air Conditioner (AC) yang bekerja sepanjang hari akibat cuaca panas.Terlebih lagi Ita memiliki balita yang sensitif dengan cuaca panas dan kerap diserang iritasi dan gatal-gatal.
“Biasa bayarnya Rp600 ribu, sekarang sudah Rp650 ribu sampai Rp700 ribu, itu kalo pake AC,” ujarnya ketika ditemuin di Gampong Lampuuk, Tungkop, pada Senin (3/6/2024).
Di tengah-tengah membengkaknya tagihan listrik, Rahmat sales Bagah Jaya Elektronik, di Pasar Rukoh, Darussalam menyebutkan, terjadi peningkatan penjualan kipas angin selama cuaca panas melanda Aceh Besar.
“Apalagi kalo lagi panas memang kipas angin lebih cepat laku, beda seperti kemarin-kemarin,” ujarnya.
Ia menyebutkan sebelum cuaca panas melanda, dalam sehari penjualan kipas angin hanya mencapai 5 unit saja. Namun akhir-akhir ini penjualannnya melonjak, bahkan meningkat sampai 2 kali lipat.
“Lakunya kadang-kadang lebih 10 unit dalam sehari,” kata dia.
Sementara itu, Badan Meteologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) juga telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potenci cuaca ekstrem yang melanda wilayah Aceh. BMKG menyebut rata-rata suhu di Aceh berkisar antara 32-34 derajat celcius. Namun berdasarkan hasil pantauan, wilayah Banda Aceh dan Sabang mencapai suhu 35-36 derajat celcius.(Rin)