Acehasia.com | Banda Aceh – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Himbauan tersebut dikeluarkan setelah terpantaunya aktifitas belokan angin (shearline) dan konvergensi di wilayah Aceh selama 3 hari ini terhitung sejak tanggal 9, 10 sampai 11 April 2025.
“Jika melihat awan tebal hitam dan hujan mulai rintik-rintik di daerah pegunungan maka masyarakat disarankan untuk meninggalkan daerah lerengan serta wilayah aliran sungai,” jelas Nofrida Handayani Sodik selaku Forecaster SIM Aceh.
Tak hanya itu, kondisi anomali suhu muka laut yang hangat di Perairan Barat Aceh turut meningkatkan potensi penguapan (penambahan massa uap air). Situasi seperti ini mengakibatkan terjadinya pertumbuhan awan hujan di wilayah Aceh. Adapun bencana-bencana tersebut meliputi banjir, tanah longsir, angin kencang dan lainnya yang disebabkan hujan lebat yang terus-menerus maupun dengan durasi lama.
Untuk wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang diantaranya adalah:
1. Tanggal 09 April 2025, meliputi wilayah Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Simeulue, Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Subulussalam, Gayo Lues, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Tengah, Bireuen, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Timur, Aceh Barat Daya, dan Aceh Utara.
2. Tanggal 10 April 2025, meliputi wilayah Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Besar, Bireuen, Aceh Tengah, Aceh Barat, Gayo Lues, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, dan Nagan Raya.
3. Tanggal 11 April 2025 meliputi wilayah Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Bener Meriah, Pidie, Aceh Timur, Aceh Barat, Nagan Raya dan Aceh Barat Daya.(Rin)