Acehasia.com | Banda Aceh – Berdasarkan e-PPGBM Desember 2024, jumlah stunting di Banda Aceh mencapai 900 lebih anak atau 9,11 persen. Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal menegaskan, ini merupakan angka yang tinggi dan mengambil tindakan untuk mengatasi angka tersebut dengan meluncurkan program makan bergizi bersama. Acara berlangsung di Gampong Beurawe, Kamis, 17 April 2025.
“Kita memang menggalakkan makanan bergizi buat ibu hamil, balita, lansia. Hal ini bisa menjadi perhatian kita bersama agar asupan gizi cukup. Terutama ibu hamil, agar tumbuh kembang bayi janin yang ada di dalam perut menjadi lebih baik dan tidak terkendala dengan gizi buruk,” jelasnya.
Iliza mengungkapkan 9,11% merupakan angka yang tinggi untuk kasus stunting. Padahal Banda Aceh memiliki potensi laut dan pangan yang melimpah.
“Kita terus sosialisikan asupan yang cukup ini kepada masyarakat Kota Banda Aceh. Karena jumlah stunting kita mencapai 900 lebih. Ini bukan angka yang rendah karena presentasenya mencapai 9,11%,” tegasnya.
Ia menyebutkan bentuk intervensi yang dilakukan pemerintah untuk menekan angka ini yaitu menghadirkan puskemas keliling yang akan berkolaborasi dengan masyarakat. Menurutnya, mindset dan perilaku hidup sehat membutuhkan sosialisasi yang baik dan koboratif.
“Intervensi kita salah satunya dengan adanya puskesmas keliling. Nanti kita bisa bekerja sama dengan lintas organisasi, komunitas untuk terus mengedukasi masyarakat agar persoalan stunting teratasi. Gizi buruk dikurangi dan asupan ibu hamil dan lansia terjaga,” jelasnya.
Program makan bergizi bersama ini digalakkan di seluruh gampong dengan jangka waktu berkala mulai hari ini.
“Untuk bumil pemberiannya 120 hari. Balita dengan gizi kurang pemberian makan bergizi selama 56 hari. Balita dengan berat badan kurang diberikan selama 28 hari. Balita dengan berat badan tidak naik akan diberikan makanan bergizi selama 14 hari. Dengan jangka waktu yang telah ditetapkan, insyallah masalah stunting akan tertangani,” pungkasnya.(Oja)