Aceh Jadi Provinsi Pertama Kunjungan Tur Studium Generale Hilmar Farid

Banda Aceh – Aceh menjadi provinsi pertama yang disambangi oleh Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud), Kemdikbudristek. Kunjungan tersebut dalam rangka Tur Studium Generale dengan membawa progres dan isu straregis terkait amanat UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan ke 11 kampus ternama di Indonesia. Universitas Syiah Kuala (USK) akan membuka kunjungan Hilmar Farid di Gedung AAC Dayan Dawood dengan 1000 peserta yang tergabung dari birokrat, akademisi, mahasiswa, budayawan, seniman, pelaku budaya, pegiat literasi, perwakilan dari 30 Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) dan perwakilan instansi kebudayaan di seluruh kabupaten di Aceh.

Terdapat lima isu penting yang akan difokuskan dalam kegiatan tersebut, yakni:
1. Mendorong Pemajuan Kebudayaan di Provinsi Aceh;
2. Urgensi kelahiran pendidikan tinggi bidang Arkeologi, Epigrafi, Antropologi, Ilmu Sejarah, Tata Kelola Seni, dan bidang humaniora & seni lainnya di Provinsi Aceh;
3. Mendorong partisipasi publik dalam pemajuan kebudayaan;
4. Koordinasi & sinkronisasi kerja antar lembaga di Aceh (Pemerintah Prov, Kab/Kota, Majelis Adat Aceh (MAA), Lembaga Wali Nanggroe, Dewan Kesenian Provinsi, Dewan Kesenian Kab/Kota, Dewan Kebudayaan, Universitas, dsb.);
5. Indeks Pembangunan Kebudayaan Aceh.

Dalam hal ini, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I menyebutkan kedatangan Dirjen Kebudayaan merupakan sebuah momentum untuk meningkatkan semangat dalam kerjasama pembangungan kebudayaan di Aceh. Hal tersebut sejalan dengan amanat dari Konsorsium Pemajuan Kebudayaan 2024 yang sudah melahirkan poin-poin rekomenadasi yang menuntut sinergitas lintas bidang – lintas instansi.

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I juga turut bekerja sama dengan USK dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam menyiapkan agenda lain yaitu Meuramin Peumulia Jamee. Kegiatan yang diharapkan mampu mendorong terbentuknya program-program yang strategis dalam pembangungan kebudayaan ini nantinya akan diwujudkan melalui dialog bersama komunitas budaya Aceh. Agenda tersebut akan berlangsung tanggal 4 September 2024.(Rina)