Banda Aceh – Yayasan Aceh Bergerak selalu berusaha membangunkan semangat seni dan budaya serta kritik sosial sebagai pembelajaran dan juga motivasi kepada kalangan remaja. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan tutin Surah Film yang digelar setiap 2 minggu di Sekretariat Aceh Bergerak.
Sebanyak kurang lebih 30 orang memadati sekretarit yang berlokasi di Lambhuk, Ulee Kareng, Banda Aceh. Kali ini, pemutaran film sekaligus diskusi film Ice Cold yang sedang menjadi perbincangan di media sosial.
Pada kesempatan tersebut turut hadir sebagai narasumber Kepala Operasional YLBHI-LBH Muhammad Qodrat, S. H, M,H, Psikolog Siti Rahmah, S. Psi, M, Psi dan Pegiat Seni Cut Ratnasari.
Ketua Panitia Fairuzil Bararah menyampaikan bahwa kegiatan ini dibuat setiap dua minggu sekali di malam minggu, untuk agar memberikan kegiatan yang produktif bagi masyarakat terutama kalangan muda.
“Kita harapkan bisa menjadi kegiatan yang positif, membangun jaringan dan memperluas sudut pandang dari setiap film yang kita tonton dan diskusikan,” katanya di sela-sela acara.
Pada. Kesempatan yang sama Psikolog Siti Rahmah, S. Psi, M, Psi menyampaikan bahwa dalam film tersebut bahwa psikologi menjadi hal yang perlu dalam proses hukum.
“Ada psikologi forensik, yang membahas
tentang bgaiamana pngaruh psikologi dalam proses hukum dan menjadi sumber rujukan,” jelasnya.
“Dan ternyata penting psikologi terhadap pelaku dan korban,” tambahnya. []